PEMANFAATAN ECENG GONDOK SEBAGAI PUPUK ORGANIK

 

PEMANFAATAN ECENG GONDOK SEBAGAI PUPUK ORGANIK




Eceng gondok (Eichhornisa crassipes) merupakan tanaman gulma yang tumbuh didaerah perairan dengan hidup secara terapung di atas air dalam atau melalui pengembangan perakaran di dalam lumpur pada air yang dangkal. Tanaman eceng gondok sendiri dapat tumbuh dengan cepat sehingga dapat menyebabkan eceng gondok berubah menjadi tanaman gulma. Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, seperti adanya peningatan kesuburan di wilayah perairan danau (eutrofikasi), akibat dari adanya erosi dan sedimentasi tanah, aktivitas masyarakat (MCK), limbah pertanian maupun limbah transportasi air, dan lain sebagainya.

Eceng gondong memiliki beberapa kandungan bahan organik, seperti 21,23% C, 0,28% N, 0,0011% P, dan 0,016% K, sehingga dengan adanya komposisi tersebut, eceng gondok dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh. Selain kandungan tersebut, adanya selulosa juga menjadi alasan kenapa eceng gondok dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. Pemanfaatan tersebut juga dapat menjadi solusi dalam menanggulangi gulma eceng gondok di kawasan perairan.

Pupuk organik sendiri merupakan pupuk yang berasal dari bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, kotoran ternak, dan lain sebagainya. Pembusukan dari bahan-bahan organik menyebabkan perubahan sifat fisik dari dari sebelumnya. Berdasarkan bentuknya, pupuk organik dibagi menjadi dua, yaitu pupuk cair dan pupuk padat. Sementara itu, pembuatan pupuk organik dari eceng gondok ini masuk kedalam jenis pupuk cair.

Langkah-langkah dalam pembuatan pupuk, yaitu a) mengumpulkan eceng gondok, b) menghaluskan eceng gondok, c) menaburkan mikrodek dengan jumlah 1 kg eceng gondok menggunakan 1 ml EM4, d) menutup wadah tempat eceng gondok dengan rapat untuk mempermudah pembususkan. Berdasarkan hasil uji, didapatkan kandungan dari pupuk eceng gondok cair berupa C, N, P, Fe, Mn, dan Zn, dimana kandungan tersebut merupakan standar mutu suatu pupuk. Pupuk organik cair dari eceng gondok mengandung agensia hayati (mikroorganime) yang menguntungkan tanaman, terutama agensia hayati pengikat Nitrogen dan pengurai Phospat dan Kalium.

Sumber: 

Meilani dan Rahmadanik. (2021). Pemberdayaan eceng gondok sebagai pupuk organik di dusun kepentingan, Desa Sawohan, Kecamatan Buduran, kabupaten Sidoarjo. Seminar Nasional Patriot Mengapdi I.

Sumber gambar: Canva

Komentar

  1. wahh ternyata eceng gondok jga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk sehingga dapat mengurangi gulma eceng gondok yang dapat mengganggu ekosistem perairan. Biasanya eceng gondokkan dijadiin kerajinan gitu, makasih yaa informasinya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer