Pemanfaatan Sampah Organik Sebagai Pupuk Kompos Untuk Kegiatan Budidaya Sayuran di Area Pekarangan Rumah

 

Pemanfaatan Sampah Organik Sebagai Pupuk Kompos Untuk Kegiatan Budidaya Sayuran di Area Pekarangan Rumah





Sampah organik masih dapat dimanfaatkan menjadi sebuah produk yang dapat menigkatkan nilai guna dari sampah tersebut. Pada kasus ini, sampah organik dimanfaatkan sebagai bahan dalam pembuatan pupuk kompos. Bahan pupuk kompos dapat berasal dari sisa-sisa makanan, seperti sayuran maupun buah-buahan yang sudah tidak dapat dimakan. Kompos merupakan salah satu pupuk organik yang digunakan untuk skala pertanian dalam mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Penggunaan pupuk organik dapat memperbaiki sifat fisik dan mikrobiologi tanah.

Kegiatan budidaya sayuran di area pekarangan rumah dapat menambah nilai guna, estetik, serta membantu dalam memberikan udara yang sejuk, sebab tanaman dapat melakukan fotosintesis yang akan menghasilkan gas O2. Reaksi fotosintesis yang terjadi dapat dituliskan sebagai berikut:

 

 





Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pembuatan pupuk organik, diantaranya a) sisa sayuran dan buah (sampah organik dari dapur) dipotong menjeadi bagian yang kecil, b) potongan tersebut dicampurkan dengan tanah dan dedaunan, c) EM4 sesuai takaran (10 cc per liter air) dicampur dengan gula merah dan gula pasir, d) Campurkan semua bahan tersebut, lalu di masukkan ke dalam wadah dan tutup selama kurang lebih 2-3 minggu, dimana tiap 4 hari sekali pupuk kompos dilakukan pengadukan.

Proses pengomposan bisa berjalan lebih cepat dan efisien dengan penambahan mikroorganisme perombak bahan organik atau aktivator. Salah satunya dengan bantuan aktivator EM4 (effevtive mikroorganimse 4). Penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati dan Dony (2014) menyatakan bahwa kompos organik yang telah jadi dapat membantu dalam menyuburkan tanaman, meskipun tanaman ditanam pada tanah gambut yang bersifat miskin zat hara (kurang subur).

Sumber: 

Sumiasih, H. I. (2018). Optimalisasi nilai guna sampah sebagai pupuk kompos untuk budidaya sayuran secara vertikultur. Jurnal Berbagai Negeri, Vol 2 No. 2, Hal 111-118.

Sumber gambar: canva

Komentar

Postingan Populer