Pengaruh Abu Vulkanik Terhadap Kesuburan Tanah

 

Pengaruh Abu Vulkanik Terhadap Kesuburan Tanah

Abu vulkanik merupakan bahan material vulkanik jatuhan yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan gunung berapi. Abu vulkanik sendiri dapat menyuburkan tanah di area sekitar gunung karena banyak mengandung unsur hara, seperti kalium (K), fosfor (P), magnesium (Mg), silika (Si), alumina (Al), sulfur (S), dan mineral-mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.

Bagaimana abu vulkanik dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara dalam tanah?

1. Mengandung unsur hara: Abu vulkanik mengandugn beberapa unsur hara yang diperlukan oleh tanaman. Dalam jangka panjang, abu vulkanik dapat memperbaiki kesuburan tanah dengan adanya penambahan unsur hara.

2. Meningkatkan pH tanah: Meskipun abu vulkanik memiliki tingkat keasaman yang tinggi, dalam jangka panjang abu vulkanik dapat meningkatkan pH tanah. Hal tersebut dikarenakan abu vulkanik mengandung mineral-mineral yang dapat mengikat asam dan pH tanah.

3. Meningkatkan sifat fisikokimia tanah: Kombinasi antara abu vulkanik dengan pupuk organik dan tanah mineral dapat meningktkan sifat fisikokimia media tanam dan pertumbuhan tanaman.

4. Menangkap karbon dioksida: Melalui praktik pengolahan yang tepat, abu vulkanik dapat menjadi sumber daya untuk memperbaiki tanah dan menagkap karbon dioksida.

Namun, dibalik dampak positif abu vulkanik terhadap tanah, terdapat dampak negatifnya juga terhadap tanah loh, diantaranya:

1. Dalam jangka pendek, abu vulkanik dapat memiliki dampak buruk terhadap kesuburan tanah karena sifat kimianya. Abu vulkanik memiliki tingkat keasaman yang tinggi yang mampu menurunkan pH tanah dan mengurangi kesuburan tanah.

2. Produktivitas lahan dapat menurun jika lahan digunakan untuk pertanian segera setelah erupsi vulkanik. 

Sumber: Nurlaeny, N., Saribun, D.S. dan Hudaya, R. (2012). Pengaruh kombinasi abu vulkanik merapi, pupuk organik dan tanah material terhadap sifat  fisika-kimia media tanam serta pertumbuhan tanaman jaging (Zea mays L.). Jurnal Ilmu-Ilmu Hayati dan Fisik, Vol. 14, No. 3, Hal 184-191.

Sumber gambar: Canva